Laman

Tuesday, November 20, 2012

Instalasi Kabel Serat Ooptik

Jaringan akses merupakan hal yang vital dalam bidang pertelekomunikasian. Ia adalah perangkat dasar yang digunakan sebagai media penghubung antara transceiver dan receiver. Dalam perusahaan telekomunikasi, jaringan akses ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu jaringan akses metal dan jaringan akses non metal.Jaringan akses metal yaitu sebuah jaringan yang media penghubung antar client adalah tembaga, biasanya digunakan pada arah primer dan sekunder. Sedangkan jaringan non metal adalah berupa radio dan akses fiber optik.
Dalam perkembangan ke depan, akses fiber akan sangat dibutuhkan, karena akses ini mempunyai kelebihan dalam proses pengiriman data baik berupa suara maupun teks. Namun, bagi Bangsa Indonesia, fiber optik masih terasa asing karena sebagian besar dari mereka belum mengetahuinya. Dengan problematika tersebut tentu saja ini akan menghambat perkembangan teknologi informasi di negara kita.
Oleh karena itu, perlu sekali kiranya setiap media menjelaskan tentang perkembangan teknologi informasi kepada publik, supaya dengan adanya sikap “understand” akan dapat membangkitkan kita dari keterpurukan teknologi.
Kemudian apa hubungan selanjutnya akses fiber terhadap jaringan pertelekomunikasian Indonesia? Tentu saja sangat berelasi. Fiber optik memang mempunyai harga yang relatif mahal. Namun untuk sebuah komunikasi yang kompleks, ini memungkinkan akan lebih efisien dalam menggunakannya.

SEKILAS TENTANG SERAT OPTIK
Fiber optik merupakan jaringan yang dapat mentransmisi cahaya. Dibandingkan dengan jenis lainnya, ini relatif mahal. Namun, fiber optik memiliki jangkauan yang lebih jauh dari 550 meter sampai ratusan kilometer, tahan terhadap interferensi elektromagnetik dan dapat mengirim data pada kecepatan yang lebih tinggi dari jenis lainnya. Fiber optik tidak membawa sinyal elektrik, seperti lainnya yang menggunakan tembaga. Sebagai gantinya, sinyal yang mewakili bit tersebut diubah ke bentuk cahaya.
Fiber optik terdiri dari dua jenis, yang dikenal sebagai single mode dan multi mode. Single mode dapat menjangkau jarak yang lebih jauh dan hanya mengirim satu sinyal pada satu waktu. Multimode mengirim sinyal yang berbeda pada saat yang bersamaan, mengirim data pada sudut refraksi yang berbeda pada saat yang bersamaan, mengirim data pada susut refraksi yang berbeda. Single mode dapat menjangkau ratusan kilometer sedangkan multimode biasanya hanya mencapai 550 meter atau kurang.
Konektor fiber optik terdiri dari dua jenis-konektor model ST yang berbentuk lingkaran dan konektor SC yang berbentuk persegi. Penggunaan ini harus disesuaikan dengan jenis perangkat yang digunakan karena mereka mungkin berbeda.
Perkembangan dan penerapan teknologi telekomunikasi dunia yang berkembang dengan cepat, secara langsung ataupun tidak langsung akan mempengaruhi perkembangan sistem telekomunikasi Indonesia. Beroperasinya satelit telekomunikasi Palapa dan kemudian pemakaian SKSO (Sistem Komunikasi Serat Optik) di Indonesia merupakan bukti bahwa Indonesia juga mengikuti dan mempergunakan teknologi ini di bidang telekomunikasi.
Tidak disangkal lagi bahwa serat optik akan memberikan kemungkinan yang lebih baik bagi jaringan telekomunikasi. Serat optik adalah salah satu media transmisi yang dapat menyalurkan informasi dengan kapasitas besar dengan keandalan yang tinggi. Berlainan dengan media transmisi lainnya, maka pada serat optik gelombang pembawanya tidak merupakan gelombang elektromagnet atau listrik, akan tetapi merupakan sinar/cahaya laser.
Sistem telekomunikasi ini sebenarnya sudah diteliti sejak lama, tetapi karena banyaknya kesulitan atau hambatan yang timbul terutama di dalam usaha menghilangkan kotoran dalam pembuatan serat optik. Kotoran di dalam serat optik dapat mengakibatkan rugi-rugi transmisi dan dispersi yang tidak sempurna.
Sebagaimana namanya maka serat optik dibuat dari gelas silika dengan penampang berbentuk lingkaran atau bentuk-bentuk lainnya. Pembuatan serat optik dilakukan dengan cara menarik bahan gelas kental-cair sehingga dapat diperoleh serabut/serat gelas dengan penampang tertentu. Proses ini dikerjakan dalam keadaan bahan gelas yang panas. Yang terpenting dalam pembuatan fiber optik adalah menjaga agar perbandingan relatif antara bermacam lapisan tidak berubah sebagai akibat tarikan.
PEMASANGAN SERAT OPTIK
Sebelum dilakukan penarikan optik melalui polongan pada system duct, polongan tersebut harus dipasang sub duct terlebih dahulu.
Dalam satu polongan duct dipasang sub duct. Sub duct ini perlu karena digunakan untuk memudahkan penarikan optik.
Sesuatu yang perlu diperhatikan dalam pemasangan sub duct yaitu :
  • Tegangan penarikan dan kelengkungan sub duct harus sesuai dengan spesifikasi teknis yang berlaku.
  • Pemasangan maupun penarikan seub duct ada baiknya dilakukan oleh tenaga manusia. Bila menggunakan winch, tegangan tarik harus terus diawasi melalui pengukur tegangan yang umumnya terpasang pada winch truck.
  • Tegangan dan speed tarik sub duct harus lebih rendah dari spesifikasi teknis yang berlaku.
  • Hindari penarikan yang dapat menyebabkan sub duct cacat atau rusak, missal yaitu penarikan yang dilakukan secara paksa, karena dapat merusak serat bagian dalam.
  • Tegangan dan kecepatan tarik yang diizinkan pada waktu pemasangan adalah sbb:
· Tegangan tarik maksimal : 200 kg
· Pull Speed maksimal : 20 m/min

Material dan Peralatan

Material dan peralatan yang digunakan terlihat pada tabel berikut :

  • Material

  • Tools / Peralatan

Diagram Urutan Kerja

Tahapan inti dari pemasangan sub duct ke dalam polongan duct akan terlihat pada diagram berikut:

diagram urutan kerja

Penarikan Sub Duct

  • Persiapan Material dan Peralatan. Sebelum pekerjaan dimulai material dan peralatan yang dibutuhkan dipersiapkan terlebih dahulu.
  • Pemerikasaan & Pembersihan Man Hole
    a) Buka tutup Man Hole, periksa kondisi Man Hole tersebut, bila berisi air, gunakan pompa air untuk mengeringkannya.
    b) Lalu, pipa duct yang akan digunakan dengan tujuan untuk mempermudah penarikan sub duct berikutnya dan perbaikan/penyambungan .
    c) Beri tanda pada pipa duct tersebut
  • Rodding
    Rodding merupakan pekerjaan pemasangan tali yang digunakan untuk membantu pemasangan tali penarikan .
    Caranya dapat menggunakan mesin penyedot atau pipa PVC
    (ф = 1 inchi) yang disambung.
    Meskipun rodding duct sudah dilakukan pada waktu uji terima duct, pekerjaan me-rodding kembali masih tetap diperlukan.
  • Pengetesan & Pembersihan Pipa Duct
    Pengetesan dan pembersihan pipa duct ini dilaksanakan dengan menggunakan peralatan yang telah disebutkan dalam di bawah.

  • Tali dalam pipa duct hasil rodding diikat kuat pada rangkaian mandril dan sikat. Bagian belakang rangkaian mandril dan sikat tadi diikat lagi dengan tali pengulur.
    Kemudian tali penarik ditarik sampai rangkaian mandril dan peralatan keluar dari pipa pipa duct.
Prosedur Penarikan dan Penguluran

  • Tali bekas rodding diganti dengan tali penarik . Tempatkan haspel sub duct pada tempat yang tepat dan tambatkan ujung tali penarik ke setiap sub duct.
    Bila tiga buah sub duct sekaligus dipasang, maka putaran haspel harus sama. Penguluran diatur sedemikian rupa sehingga arah tarikan dapat dirubah dan sub duct dapat ditarik kembali.
  • Kegiatan Penarikan.
    Pasanglah dua buah katrol pada man hole pada sisi penarikan untuk tali penarik dan kemudian tali penarik tersebut dihubungkan ke winch (bila menggunakan mesin penarik).
    Walky Talky dapat digunakan untuk komunikasi antara dua man hole ketika kegiatan penarikan sedang dilaksanakan. Bila penarikan mengalami kemacetan, mesin winch cepat dihentikan agar tidak merusak sub duct. Pemasangan tanda lalu-lintas, bendera merah atau putih dan petugas pengatur lalu-lintas (bila diperlukan) agar dilakukan selama kegiatan penarikan berlangsung.
Penarikan Sub Duct
Tenaga penarik bisa menggunakan wich atau beberapa tenaga manusia. Tarik tiga sub duct secara bersamaan ke dalam pipa duct.
Ketika penarikan, jagalah agar kecepatan penarikan harus berada di bawah standart yang ditentukan dan penambahan kecepatan harus konsta.
Pemasangan Klem Sub Duct
Ujung-ujung sub duct diperkuat ke dalam pipa duct dengan klem.

PEMASANGAN DAN PENARIKAN OPTIK
Hal-Hal Penting Berkaitan dengan Penarikan:

  • Tegangan tarikan dan kelengkungan harusa sesuai dengan spesifikasi teknik yang berlaku.
  • Penarikan dapat menggunakan tenaga manusia. Bila menggunakan winch, tegangan tarik harus terus dimonitor melalui pengukur tegangan yang biasanya terpasang pada winch truck.
  • Penempatan haspel dengan arah putaran sesuai dengan tanda panah pada haspel luar. Perhatikan gambar di bawah.

Menurunkan dan menaikkan haspel dari atau ke kendaraan harus hati-hati dan menggunakan papan peluncur.
Haspel harus dalam kedudukan diam dan harus diganjal. Penempatan haspel harus benar-benar aman dan memudahkan pekerjaan penarikan.
Tegangan dan kecepatan tarik dan radiun lengkungan harus lebih rendah dari spesifikasi yang ditentukan.
Kecepatan tarik diupayakan konstan. 

Diagram Urutan Pekerjaan
Sebelum memulai setiap tahapan pekerjaan, semua harus diperiksa apakahpersiapan peralatan/material telah sesuai dengan spesifikasi instalasi. Berikut urutan pekerjaan yang dilakukan.
Penarikan Optik

  • Persiapan Material dan Peralatan.
Sebelum memulai pekerjaan pastikan bahwa semua persiapan material dan peralatan yang diperlukan sudah lengkap. Penempatan haspel harus sesuai dengan lokasi yang telah direncanakan.
Pemeriksaan dan Pemasangan bearer/tension member.
Biasanya dalam satu haspel sudah dilengkapi dengan cable cap untuk membantu penarikan.

Bila menggunakan bekas atau sisa pemasangan, maka tension member dibuat untuk penarikan harus dubuat agar tidak rusak.
Secara berurutan, lihat cara pada gambar di bawah (3.7, 3.8, 3.9)
  • Roodding Sub Duct
Setelah semua selesai, sub duct di roodding dengan menggunakan mesin hisap/dorong dengan menggunakan tali raffia/plastic. Kemudian tali plastic diganti dengan tali penarik .
  • Prosedur Penarikan dan Penguluran
a. Untuk penguluran , posisi haspel harus benar-benar kuat supaya tidak rusak oleh sudut pemasukan duct. Lalu cable cap disambung swivel dan tali penarik.

Pasang dua buah rol shingga arah tarikan dapat dirubah. dapat ditarik dengan menggunakan tenaga manusia atau winch. Posisi dari katrol di dalam man hole dapat diatur dengan mata rantai atau tali kawat untuk memudahkan pemasukan ke dalam duct.
b. Sebelum memulai penarikan , hubungan komunikasi diantara man hole yang satu dengan yang lainnya harus lancer. Di saat penarikan, kecepatan penarikan harus konstan (tidak boleh tersentak-sentak).
Bila ada route tikungan, maka pada man hole tersebut harus dipasang katrol untuk memudahkan beloknya.

Penempatan pada Manhole
Pekerjaan yang harus dilakukan adalah pengaturan/pengikatan di dalam manhole dan penentuan titik sambungan. diletakkan di atas rak dan diikat pada dinding manhole serta dilindungi dengan selongsong spiral Polytheline (PE).

TERMINASI SERAT OPTIK
PENGATURAN
a. Haspel ditempatkan pada IDF sesuai transmisi optik.
b. Ujung ditarik melalui rak yang telah direncanakan menuju
manhole kantor telepon lewat MDF.
Perlu diperhatikan hal-hal yang sama pada penarikan .
PENYAMBUNGAN URAT
a. Penyambungan pada manhole akan dijelaskan dalam diktat teknik sambungan serat optik.
b. Penyambungan pada rak/tempat pembagian serat optik pada prinsipnya adalah semua sama.
Di sini serat optik diganti dengan serat optik yang lebih besar diameter/isolasinya serta dilengkapi dengan optik CTF.
PENGIKAT PADA RAK
a. Pengikat pada rak.
b. Pengikat bagian terminasi pada rak.

SELESAI
Artikel ini ialah hasil dari laporan kerja praktek penulis (Darwis Suryantoro) pada 31 Desember 2004. Semoga bermanfaat.